Musim tahun ini akan menjadi musim penuh dengan hujaman, teror dan pembunuhan karakter dari masing-masing partai politik, kecuali partai yang benar-benar menerapkan prinsip bersaing dengan cara yang fair tanpa akal licik individunya. Semuanya ingin memperoleh kemenangan, media pun akan rame menyajikan berita-berita dari setiap partai di Indonesia ini. Baik yang berupa kritikan bahkan teror dari satu individu ke salah satu parpol, seperti yang baru-baru penulis baca opini di web tribun timur perseteruan antara Fajlurrahman Jurdi terdahadap kinerja dan ideologi PKS yang akhirnya ditanggapi oleh Sekretaris DPD PKS bang Irwan. Tulisan ini bukan untuk menanggapi opini dari fajlurahman jurdi dan irwan, bukan juga saran untuk bapak direktur sebuah lembaga pusat kajian politik dan sosial Fajlruhman jurdi, sebab penulis sendiri pun masih minim ilmu untuk sok pintar memberikan nasehat, namun lebih pada rasa prihatin selayaknya sebagai satu negara, satu bangsa, dan seagama..... Yang saya tau bahwa islam sangat menjunjung tinggi yang namanya persaudaraan sesama muslim, Rasulullah mengatakan “Tidak sempurna keimanan salah seorang di antara kalian, sehingga dia mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri”(HR.Riwayat Bukhari Muslim) saya yakin pak direktur lebih tahu hal ini daripada saya, dan ada baiknya coba terapkan didiri kita masing-masing.
Indonesia butuh kerja nyata
Penulis sepaham dengan tulisan bang irwan yang menggambarkan bagaimana sejarah peradaban manusia itu sebenarnya, menggambarkan pertandingan bola yang dimana ada sebagai pemain, penonton dan komentator, yang pada akhirnya pemainlah yang akan menorehkan sejarah kemenangan itu sendiri, bukan penonton atau komentatornya. Pemain yang bekerja, pemain yang setengah nyawa berusaha untuk bisa menjadi pemenang dengan menempuh cara yang baik pula tanpa siasat licik ataupun menjatuhkan lawan mainnya sendiri. Berusaha semaksimal mungkin dengan kerja nyata tanpa banyak bicara atau celoteh yang sia-sia seperti komentator yang merasa benar sendiri. Berusaha memperlihatkan kerja yang solid dan berkesinambungan yang terarah pada masyarakat tanpa menimbulkan pertikaian. Dan inilah yang diperlihatkan pada PKS, sebagai partai yang tetap berideologi islam dan partai dakwah walaupun tumpahan kecaman, terror dan fitnah yang seakan membombardir kinerja PKS selama ini, PKS tetap terus bekerja untuk semua meskipun sebagian masyarakat saja yang mengakuinya. PKS cepat tanggap dalam setiap persoalan yang muncul, termaksud mengadakan aksi solidaritas palestina beberapa pekan lalu. Dan dengan tetap menjaga ketulusan niat.
Dibutuhkan kebersamaan
Apa yang menyebabkan Rasulullah kalah dalam perang Uhud? jawabannya cuman satu, pasukann muslimin terpecah. Ada sebagian pasukan rasulullah yang menghasut pasukan muslimin lainnya untuk mengkhianati tugas yang diberikan oleh rasulllah, sebagian lagi tetap mengukuti apa yang rasulullah perintahkan. Untuk membentuk suatu peradaban sangat dibutuhkan ada kebersamaan (amal jamai), begitulah yang ditekankan dalam internal maupun eksternal PKS. Saat partai lain gonto-gontokan memperebutkan nomor urut teratas sebelum keluar keputusan MK, PKS tampil dengan kebersamaan dan koordinasi antar caleg yang baik sekali, sekarang walaupun keluar putusan MK bahwa caleg terpilih dari suara terbanyak, PKS tetap menjaga kebersamaan dengan berlomba-lomba untuk bisa memenangkan pemilu 2009 demi kemenangan PKS itu sendiri. Hal ini haruslah selau dipegang, apalagi sesama muslim, agar apa yang menjadi tujuan dari perjuangan ini membentuk suatu peradaban yang lebih baik bisa tercapai.
Akhir tulisan ini penulis cuman mau mengingatkan kepada pak direktur, belajarlah dari sebuah pohon yang tinggi, semakin tinggi pohon semakin kencang angin yang menerpanya. Pohon itu bisa tumbang dan patah jika akarnya tidak kuat, sama halnya individu itu sendiri. Ilmu yang diperoleh telah banyak didapatkan, yang apabila salah menerapkannya maka bisa itu jatuh, seperti kata Alm.ust.rahmat Abdullah, semua kader akan kembali ke akar ilmunya (tarbiyahnya). Bentuk perilaku dan perangai itu sesuai dengan ilmu yang ia peroleh. Ada baiknya kita seperti pohon kelapa, yang memiliki manfaat bagi makhluk hidup, mulai dari akar hingga ke tunasnya.
Bagi PKS sendiri sekuat apapun hujan kecaman, terror dan kritikan pasti tetap bekerja untuk masyrakat, dan tetap melakukan pelurusan terhadap isu-isu yang muncul di masyarakat dengan cara yang baik, seperti yang diungkapkan oleh bang irwan, dan sebagaimana diriwayatkan oleh abu hurairah, bahwa seorang laki-laki berkata kepada nabi :“berilah aku wasiat” Rasulullah bersabda :”janganlah marah”. Lalu ia minta wasiat lagi sampai beberapa kali, Beliau tetap bersabda :”Janganlah marah”. (HR.Bukhari), harus kita selalu ingat ini.

2 komentar:
Mantap Mentong!!!
Tolo mentong ki itu org yg mau macam2 sama PKS. Dia tau mi PKS gudangnya anak muda, cerdas, sholeh & sholehah, masih mau tong ki dia lawan...
Padahal PKS itu, Seng Ada Lawan!!!
assalamu`alaikum... beberapa waktu lampau.. saat pilkada kota Tangerang... kembali PKS jadi hujatan... tapi Alhamdulillah... semua bisa teratasi... dan Insya Allah masyarakat bisa menilai mana yang benar dan mana yang salah... bukan begitu....
Post a Comment