Buah dari Ketamakan

Cerita ini aku ambil dari salah satu buku yang beberapa pekan ini ku baca, berjudul "Succes Through Character" sebenarnya ada banyak kisah menarik dan bisa sebagai bahan pembelajaran dalam buku tersebut, namun cerita yang akan ku paparkan ini merupakan cerita yang paling ku suka, disamping buat aku sendiri mudah-mudahan bisa juga buat para pembaca dan tentunya agar kita bisa lebih mengetahui dampak dari ketamakan itu.

Baiklah aku mulai saja kisahnya
Alkisah seorang raja Midas dari Yunani. Ia adalah seorang raja yang suka menumpuk harta dan begitu tergila-gila pada emas. Ia memiliki sebuah permohonan agar apa saja yang disentuhnya bisa berubah jadi emas. Dan ajaib, permohonannnya terkabul.
Lalu sang raja menjadi sangat sibuk sepanjang hari. Berlari kesana kemari, menyentuh disana sini hingga semua benda berubah jadi emas. Betapa senangnya sang raja. Kemudian raja midas menjadi lelah dan akhirnya sang raja sangat lapar, dilihatnya berbagai makanan lezat telah dihidangkan di meja kerajaan.

Namun, alangkah terkejutnya raja ketika semua makanan yang dipegangnya berubah menjadi emas. Sang raja tentunya tidak bisa menyantap apa-apa, bahkan sepotong roti sekalipun. Dan terlebih lagi sang raja tidak bisa berinteraksi dengan kalangan kerjaan, karena ia takut nanti orang-orang kerajaan berubah jadi emas. Raja midas sadar akan kesalahannya dan menyesali ketamakannya. Sang raja lalu memohon agar dapat kembali seperti layaknya manusia biasa. Bisa makan, minum, istirahat, bersuka cita dan bekerja. Ia kini memahami apa artinya menikmati hidup. Karena kepuasan sesungguhnya bersumber dari dalam hati.Untuk dapat menikmati apa yang dimiliki dan bukan sekedar menumpuk harta sebanyak-banyaknya.

Cerita singkat, tapi bermakna. Masih banyak segelintir orang yang memiliki sifat tamak, mungkin kita tidak pernah menyadari. Entah itu ada didiri kita sendiri ataupun dengan orang-orang sekitar kita.
Bagaimana seandainya bangasa ini hanya dipenuhi oleh orang-orang yang tamak?bagaimana seandainya, para petinggi pemerintah hanya sibuk memperkaya diri semata, tanpa peduli dengan rakyat yang hari ini belum tentu bisa makan. Apakah suatu bangsa akan tetap kokoh tanpa keadilan dalam pemerintahannya?Tentu saja tidak. Karena sesungguhnya hanya orang-orang yang memiliki kerendahan hati dan tanggung jawab yang tinggi yang patut menjadi pemimpin negara ini. Sebab mereka kan senantiasa ingat akan tugasnya sebagai pemimpin negara, bahwa mereka diberi amanah pada rakyat untuk lebih memperbaiki kondisi bangsa ini, membenahi nasib rakyat, terlebih lagi rakyat yang masih berada dibawah garis kemiskinan.

Seseorang yang bertanggung jawab, tercermin pada sedikit bicara dan banyak bekerja. Rakyat butuh kerja nyata, rakyat butuh pemerintahan yang bekerja, tanpa banyak berkoar-koar dan tanpa sibuk hanya untuk memperkaya dirinya saja.

0 komentar:

Post a Comment